Skip challenge . Mati atau otak rusak ??
Setelah tren ice bucket challenge, flip bottle challenge, mannequin challenge, kini di Indonesia marak remaja dan anak-anak melakukan skip challenge. Ini merupakan tantangan berbahaya yang bisa berujung pada kematian.
Di luar negeri, permainan semacam skip challenge sudah muncul sejak 1995. Ada yang menyebutnya choking game, American dream, Indiana dream, space monkey, atau pass out challenge. Semua permainan itu menggunakan prinsip yang sama: menghentikan aliran oksigen ke otak sehingga menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri selama beberapa detik.
Popularitas permainan skip challengemeluas seiring maraknya penggunaan internet dan media sosial. Pada 2015-2016, terdapat setidaknya 270 ribu video YouTube yang memperlihatkan adegan permainan pass out challenge. Permainan ini yang kemudian diadaptasi oleh remaja dan anak-anak Indonesia dengan nama skip challenge
Kendati bisa dilakukan dengan beberapa cara, di Indonesia skip challenge dimainkan dengan cara seorang anak berdiri atau duduk membelakangi tembok, lalu satu atau beberapa orang temannya menekan dadanya sekeras mungkin hingga ia kehilangan kesadaran, kejang-kejang selama beberapa detik, kemudian siuman.
Sambil menyaksikan adegan itu, teman-temannya tertawa puas, seperti menyaksikan kejadian lucu. Padahal, adegan itu sama sekali tidak lucu, malah berakibat fatal. Permainan ini mengakibatkan terhentinya asupan oksigen ke otak, sehingga orang pingsan dan mengalami eforia tinggi dalam proses itu.
Dokter spesialis anak di RS Universitas Indiana, Indianapolis, Amerika Serikat, Dr. Michael McKenna, M.D, mengatakan ketika bermain-main dengan asupan oksigen ke otak, maka orang tersebut menempatkan diri pada risiko ekstrem. "Entah itu risiko kematian atau risiko kerusakan otak,” ucapnya. Anak-anak dan remaja yang melakukan permainan skip challengetidak menyadari bahaya bahwa mereka bisa saja tidak pernah siuman lagi.
Dalam penelitian yang dilakukan Otoritas Kesehatan Oregon bersama Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat pada 2012, dalam kurun 1995-2007 ditemukan 82 kasus anak usia 6 hingga 19 tahun meninggal akibat pass out challenge. Kasus kematian seperti ini terus terjadi di berbagai belahan dunia. Tahun lalu, permainan ini ditengarai sebagai penyebab kematian Karnel Haughton, bocah 12 tahun asal Birmingham, Inggris, juga Da'Vorious (Chi Chi) Gray, 11 tahun yang tinggal di Carolina Selatan, Amerika Serikat.
Sourced : https://cantik.tempo.co/read/news/2017/03/29/332860499/risiko-skip-challenge-meninggal-atau-otak-rusak
Komentar
Posting Komentar